Rangkuman Sejarah Kelas 12-Pemberontakan PRRI dan Permesta

Pemberontakan PRRI dan Permesta

Munculnya pemberontakan PRRI dan Permesta bermula dari adanya persoalan di dalam tubuh Angkatan Darat, berupa kekecewaan atas minimnya kesejahteraan tentara di Sumatera dan Sulawesi.

Kekecewaan tersebut diwujudkan dengan pembentukan dewan-dewan daerah sebagai alat perjuangan tuntutan pada Desember 1956 dan Februari 1957, seperti:

  • Dewan Banteng di Sumatera Barat yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.
  • Dewan Gajah di Sumatera Utara yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolon.
  • Dewan Garuda di Sumatera Selatan yang dipimpin oleh Letkol. Barlian.
  • Dewan Manguni di Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual.

Dewan-dewan ini bahkan kemudian mengambil alih kekuasaan pemerintah daerah di wilayahnya masing-masing.

Ahmad Husein lalu mengultimatum pemerintah pusat, menuntut agar Kabinet Djuanda mengundurkan diri dan menyerahkan mandatnya kepada presiden.

Krisis pun akhirnya memuncak ketika pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Padang, Sumatera Barat.

Bagi Syafruddin, pembentukan PRRI hanyalah sebuah upaya untuk menyelamatkan negara Indonesia, dan bukan memisahkan diri, karena PKI saat itu mulai memiliki pengaruh besar di pusat.

Pemerintah pusat tanpa ragu-ragu langsung bertindak tegas.

Operasi militer dilakukan untuk menindak pemberontak yang diam-diam ternyata didukung Amerika Serikat.

Pada tahun itu juga pemberontakan PRRI dan Permesta berhasil dipadamkan.